Outbound | Sejarah, Pengertian, Jenis dan Manfaat Outbound

Outbound | Sejarah, Pengertian, Jenis dan Manfaat Outbound


kegiatan Outbound

Outbound, yaitu sebuah istilah yang terkorelasi dengan kegiatan wisata, edukasi, petualangan, pelatihan serta pengembangan sumber daya manusia. Sehingga banyak definisi dan pengertian tentang outbound ini. Bahkan di Indonesia ada yang mengartikan outbound dengan sebuah aktivitas permainan petualangan. Yakni kegiatan meluncur di atas ketinggian menggunakan kawat baja yang lebih di kenal Flyng fox.

Lalu apa itu outbound, apa definisi atau pengertian nya. Bagaimana awal sejarah tentang outbound hingga bisa masuk di Indonesia. Apa saja jenis atau macam outbound yang ada di Indonesia, serta apa manfaat dari kegiatan ini.

Di artikel ini, ringkasnya akan di jabarkan tentang hal – hal di atas berdasarkan pengalaman dan referensi yang penulis ketahui. Dan harus di garis bawahi sampai sekarang pun belum ada referensi resmi tentang outbound di Indonesia. Yaitu baik secara pengertian dan juga sejarah perkembangan outbound di Indonesia.

Karenanya, tulisan ini tidak bermaksud membenarkan atau menyalahkan para penggiat outbound di Indonesia. Terkait keberagaman persepsi dan sudut pandang atau juga mazhab tentang outbound sekarang ini. Akan tetapi, yang pasti keberagaman itu telah membuat semakin menarik dan variatif nya dunia per-otbon-an di Indonesia.


Outbound

Outbound – Nyatanya, sejak kehadiran outbound di Indonesia pada  era 90an. Yakni di mulai sejak berdirinya Outward Bound® Indonesia. Dengan base pelatihan, yaitu yang berada di waduk Jatiluhur Purwakarta Jawa Barat. Outbound mengalami perkembangan yang sangat signifikan, mulai dari istilah atau definisi, manfaat dan tujuan, hingga  berbagai jenis kegiatan nya.  

Di mulai dari peralihan kata ” Outward Bound ” menjadi “OutBound”, berbagai macam jenis pengertian nya, hingga transisi jenis kegiatan outbound itu sendiri. Yang sesungguhnya, kesannya ” Terpaksa ” berkembang dengan alasan kebutuhan user atau pengguna jasa outbound itu sendiri.


Apa Itu Outbound

Lalu sesungguhnya, apakah outbound itu ?. Seperti yang sudah di jelaskan secara singkat di atas, pengertian outbound di Indonesia sendiri sangat beragam. Banyak definisi dan juga pengertian tentang istilah outbound yang ada sekarang ini. Tetapi, Kenapa seperti itu ?, ada beberapa sebab, antara lain.

Pertama Merujuk kepada sejarah masuk nya outbound di Indonesia di tahun 1990 dengan berdirinya Outward Bound® Indonesia.

Kedua muncul nya istilah Outbound Manajemen Training di tahun yang sama.

Ketiga dan bukan yang terakhir perkembangan industri outbound ketika tersentuh secara langsung oleh bisnis travel.

Dan sebetulnya, banyak hal lain yang menyebabkan keberagaman persepsi tentang outbound di Indonesia.

Istilah outbound itu hanya ada di Indonesia, sementara di luar sana lebih di kenal dengan ” Outdoor Education “. Banyak versi yang membuat pada akhirnya kenapa di Indonesia lebih terkenal dengan istilah outbound.

Outdoor Education sendiri memiliki arti yaitu, pendidikan luar ruang atau sebuah proses pembelajaran terorganisir yang berlangsung di ruang terbuka. Jadi sebetulnya sudah sangat jelas konsep utama dari kegiatan outbound awalnya adalah pembelajaran.

Aktivitas outbound membangun tenda
Photo : Kegiatan outbound di luar ruang ( mendirikan tenda )

Sejarah Outbound

Membahas tentang sejarah outbound ternyata, tidak akan pernah lepas dari sejarah pendidikan luar ruang yang sudah di laksanakan sejak jaman yunani kuno. Sedangkan dalam bentuk pendidikan formal di mulai sejak berdirinya Round Hill School pada tahun 1823 di Northampton, Massachusetts Amerika Serikat.

Berikut timeline sejarah pendidikan luar ruang di dunia yang menjadi dasar dari sebuah proses perjalanan sejarah outbound di Indonesia.

Catatan timeline ini tentunya, tidak lengkap sepenuhnya, penulis hanya merangkum secara garis besarnya saja.

Berikut Time line sejarah Outdoor-Adventure, Education, Outward Bound, Experiential Learning :

1823 : Round Hill School berdiri

1850 : Frederick Gunn mendirikan Gunnery Camp

1872 : Yellowstone Taman Nasional Pertama

1876 : Pendirian Appalachian Mountain Club

1892 : Pendirian Sierra Club oleh John Muir

1907 : Baden Powel mengadakan perkemahan kepanduan pertama

1920 : Kurt Hahn mendirikan School of Salem Castle

1934 : Kurt Hahn mendirikan Gordonstoun School

1938 : John Dewey Menerbitkan Buku Experience & Education

1940 : LB Sharp mendirikan National Camp pelatihan kepemimpinan untuk guru

1941 : Kurt Hahn mendirikan Outward Bound

1962 : Pendirian Colorado Outward Bound School

1965 : Paul Petzoldt mendirikan National Outdoor Leadership School 

1971 : Project Adventure memulai operasinya

1974 : Pendirian Asociation Experiential Education

1983 : Penerbitan Experiential Learning : Experience as A Source of Learning oleh David Kolb

1984 : Penerbitan Common Practices in Adventure Programming oleh AEE

1988 : Penerbitan Islands of Healing oleh Schole, Prouty, & Radcliff

1990 : Berdirinya Outward Bound® Indonesia yang berlokasi di Jatiluhur Purwakarta Jawa Barat

Tentunya, kita tidak akan membahas secara detail tentang timeline di atas, hanya saja untuk mempertegas penjelasan di tulisan tentang sejarah outbound.

Outbound Canoe
Photo : Aktivitas outbound dengan berkano

Sejarah Outbound Dunia

Sejarah Outbound pastinya, tidak akan pernah lepas dari kisah seorang tokoh pendidikan dari jerman. Ia di sebut sebagai pelopor juga pencetus dari kegiatan pelatihan atau pendidikan luar ruang yang lebih  di kenal dengan outbound di Indonesia.

Kurt Matthias Robert Martin Hahn atau lebih di kenal dengan Kurt Hahn yakni seorang pendidik berkebangsaan jerman. Lahir di Berlin Jerman yaitu pada tanggal 5 Juni 1886 dan wafat di Hermannsberg – salem Jerman 14 Desember 1974. Ia adalah seorang  pendidik juga cendikia jerman yang mendirikan organisasi pendidikan seperti Salem School, Gordonstoun School, dan Outward Bound School.

Berawal dari ketika dahulu, Kurt Hahn yang masih mengenyam pendidikan sekolah menengah atas. Ia ternyata sering berdiskusi dengan rekan – rekannya tentang pola pendidikan yang lebih efektif. Ia sangat menyukai teori – teori plato dan juga Sir baden powel yakni bapak kepanduan dunia atau lebih di kenal Pramuka di Indonesia.


Wild Game Sir Boden Powell

Sir Robert Baden powel ternyata menggunakan metode pendidikan di luar kebiasaan saat mendidik anak siswa nya untuk belajar. Selanjutnya, Sir Boden Powell mengadakan perkemahan kepanduan pertama yang di ikuti oleh dua puluhan anak remaja Inggris di Brownsea Island.

Ia mengajarkan pengalamannya semasa ketika menjadi bagian dari tentara angkatan darat Inggris yang di tugaskan India dan Afrika. Dan rupanya mendapatkan pengalaman peperangan dengan suku – suku yang kejam dan buas.

Kemudian, pengalaman itu oleh Sir Robert Baden Powel di ajarkan kepada dua puluhan anak dari Inggris tersebut. Dengan tujuan membentuk karakter pemuda menjadi individu yang kuat dan ulet, berpengetahuan yang luas, berwatak ksatria, mampu bertahan hidup juga mencintai tanah airnya.

Pola yang ia pergunakan dengan metode petualangan di alam bebas atau yang pada saat itu di kenal dengan nama Wild Game. ( Scouting for Boys 1908, Baden Powel ).


Salem School

Selanjutnya, Kembali kepada Kurt Hahn. Ia sangat terobsesi dengan pola pendidikan dari Plato dan Sir Baden Powel, dan pada tahun 1920 Ia mendirikan sekolah Salem School pertama nya di salem jerman, yang di dukung oleh pangeran Maximilian.

Pastinya dengan menggunakan metode pembelajaran luar ruang yang berbasis pengalaman atau Experiential Learning. Serta pola pembelajaran yang menantang dan juga secara akademisi di terapkan dalam pendidikan di sekolah ini dengan tujuan untuk pengembangan karakter anak siswa.

Namun, di bawah rezim Nazi,. yang mana Kurt Hahn adalah keturunan yahudi, di paksa pindah ke luar dari Jerman. Lalu kemudian Ia pergi ke Skotlandia.

Kemudian, pada tahun 1934 ia mendirikan sekolah Salem kedua nya di Moray, Skotlandia yang bernama Gordonstoun School. Dengan menerapkan pola pendidikan yang sama dengan di sekolah sebelumnya yang berada di Jerman. Intinya, misi dari sekolah yang di diri kan oleh Kurt Hanh ini yaitu membangun karakter melalui pendidikan.


Outward Bound®

Ternyata, ketika Jerman menginvasi Eropa, banyak kapal-kapal di laut Atlantik Utara di hancurkan dan di tenggelamkan oleh kapal selam Jerman, termasuk kapal – kapal sipil dan kapal perdagangan.

Pada saat itu banyak kapal dari perusahaan yang membawa barang antar pulau tenggelam karena serangan angkatan laut Jerman. Sehingga banyak pelaut yang meninggal atau terluka dan juga tidak bisa bertahan hidup pada saat itu. Karena tidak pernah di bekali keilmuan tentang bertahan hidup di kondisi yang terdesak.

Kemudian, hal ini yang membuat salah satu saudagar atau pemilik dari perusahaan kapal yakni Sir Lawrence Holt dari Blue Funnel Line Shipping Company. Merasa perlu ada sebuah pelatihan  yang ditujukan bagi para pelaut – pelautnya agar bisa dan mampu bertahan hidup dalam kondisi peperangan pada saat itu.

Akhirnya, bertemulah Ia dengan Kurt Hahn dan membuat sebuah simulasi pelatihan dengan kondisi yang sebenarnya. Selama 28 hari para pelaut  muda dan yang tua di didik di laut lepas dan kapal mereka di hancurkan. Sehingga mereka bertahan hidup dengan cara memunculkan semua potensi keilmuan mereka.

Yang menarik di ujung kegiatan ini setiap peserta akan berbagi cerita pengalaman mereka selama kegiatan pelatihan 28 hari ini. Akhirnya, di sinilah mulai muncul pertama kali slogan “Outward Bound”  yang di maknai pada saat itu, yaitu dengan analogi sebuah kondisi pelayaran yang di mulai pada saat kapal meninggalkan pelabuhan.

Ringkasnya, dengan efektifnya hasil yang di capai dari pelatihan tersebut. Maka Kurt Hahn dan Sir Lawrence Holt membentuk sebuah organisasi atau badan pelatihan, yang kemudian di beri nama Outward Bound® pada tahun 1941. Dengan base pusat yang terletak yaitu di Aberdyfi – Baca Abordovey, Wales Inggris Raya.

Dengan dukungan keuangan dari perusahaan Blue Funnel Line tersebut, kelak, sekolah ini adalah cikal bakal dari pola pendidikan luar ruang di seluruh dunia. Termasuk di Indonesia, yang kemudian di kenal dengan istilah Outbound. (Sumber – Biographi Kurt Hahn dan Outward Bound)


Outward Bound International

Nama “Outward Bound” Sendiri berasal dari istilah bahari, yaitu bagi kapal meninggalkan pelabuhan untuk berlayar ke  laut lepas. Namun, ada juga versi yang mengatakan “Outward Bound” adalah bentuk jargon dari para siswa ketika selesai pelatihan selama 28 hari. Mereka melempar topi dan juga mengangkat sekoci, kemudian meneriak kan kata ”Outward Bound” sebagai bentuk kebahagiaan juga kebanggaan mereka, karena telah menyelesaikan pelatihan tersebut.

Sekolah Outward Bound® tumbuh dari karya Kurt Hahn dari pengembangan metode di Salem school dan Gordonstoun School sebelum nya. Bahkan sejak awal, misi berdiri nya sekolah ini adalah untuk meningkat kan peluang hidup para pelaut muda yang berlayar di lautan lepas.

Kemudian, sejak di mulai nya sekolah ini, misi pengabdian masyarakat menjadi bagian penting dari rangkaian program pelatihan. Terutama di bidang penyelamatan gunung dan kelautan. Filosofis sekolah ternyata berkembang, dari pelatihan karakter, menjadi pengembangan pribadi dan penemuan jati diri.

Selanjutnya, pada tahun 1962 Josh Miner seorang Amerika yang bekerja di Gordonstoun School mendirikan Outward Bound® School Colorado. Dengan menggunakan metode yang sama dari Kurt Hahn yaitu pola pendidikan luar ruang dan pembelajaran berbasis pengalaman.

Dan juga sebelumnya, di negara – negara persemakmuran Inggris sudah berdiri sekolah – sekolah Outward Bound®.

Antara lain yaitu, Outward Bound® Lumut Malaysia 1954, Outward Bound® Australia tahun 1956, Outward Bound® Selandia Baru 1962, Outward Bound® Singapura 1967, Outward Bound® Hongkong 1970, dan kurang lebih ada 35 negara  yang mendirikan sekolah Outward Bound® lainnya pada saat ini. (Sumber Outward Bound)

Lalu kemudian pertanyaan nya, mengapa di Indonesia di kenal dengan istilah Outbound atau Outbond ?. Dan juga, apa hubungannya dengan sejarah di atas ?

Mari kita jabarkan.

Otbound jatiluhur

Sejarah Outbound Masuk ke Indonesia

Pada tahun 1990 Outward Bound® Indonesia akhirnya berdiri, dengan lisensi dan supervisi dari Outward Bound® Singapura dan Australia. Adalah Djoko Kusumawidagdo yakni, seorang tokoh pendidikan dan pebisnis yang mendapatkan lisensi khusus dari organisasi Outward Bound® Internasional. Dengan base camp yang terletak di Waduk Jatiluhur, Purwakarta – Jawa Barat Indonesia, hingga sekarang.

Selanjutnya, Outward Bound® Indonesia atau OBI mendapatkan respon yang sangat baik dan positif di Indonesia. Baik dari sisi pengguna ataupun juga dari pelaku usaha, banyak yang mulai melirik pola pendidikan luar ruang yang di terapkan untuk di jadikan sebagai potensi bisnis ataupun usaha yang baru di Indonesia. Sehingga banyak lembaga serupa yang mulai mengikuti tren bisnis pendidikan luar ruang dan petualang.


Outward Bound menjadi Outbound

Ada cerita menarik di sini yang sebenarnya tidak bisa jadi acuan dan tidak ada bukti secara otentik terkait perubahan kata dari “Outward Bound” menjadi “Outbound”. Yaitu, masyarakat lokal di sekitaran base camp OBI Jatiluhur adalah masyarakat komunitas yang suka menyederhanakan kata atau pengucapan.

Sehingga ketika banyak pengunjung yang datang ke base Camp OBI dan menanyakan tentang “Outward Bound”. Masyarakat di sana memangkas kemudian menyederhanakan penyebutan kata “Outward Bound”  menjadi “Outbound”, dan sebab itulah kata Outbound mulai tersebar.

Yang kedua, di tahun yang sama ketika OBI berdiri. Muncul sebuah istilah Outbound Management Training yang sengaja menghilangkan kata ”ward” dalam kata ”Outward Bound” dan membuat sebuah artian harfiah dari kata Outbound yakni yang berarti atau mempunyai makna ”Out of Boundaries”.

Mengapa kata ”ward” di hilangkan, hal ini lantaran, di karenakan Outward Bound dari katanya memiliki hak cipta, hak Paten dan teregistrasi secara hukum internasional, di tandai dengan huruf ® di setiap logo nya di seluruh dunia. Sehingga poin ini yang menjadikan dasar pembentukan istilah Outbound Management Training.

Selanjutnya, dalam satu dekade awal  kisaran antara tahun 1990 hingga tahun 2000. Bisnis kegiatan luar ruang atau yang mulai di kenal dengan kata Outbound ini faktanya berkembang sangat pesat. Dan yang menariknya, mulai memunculkan sudut pandang dan juga pengertian yang berbeda dalam hal pengertian, sejarah dan tujuan dari kegiatan ini di pelaku usaha Outbound Indonesia.

Apalagi pada saat bisnis ini mulai di lirik oleh dunia Travel atau pelaku perjalanan wisata dan oleh para pelaku dunia Event Organizer. Sehingga makin membuat definisi dari Outbound ini semakin berwarna dan bervariatif. Apalagi ada istilah dalam dunia travel dan EO yakni “Inbound” dan “Outbound”, maka semakin tersebarlah pengertian dari kata outbound seperti yang ada sekarang ini di Indonesia.

Flying Fox

Pengertian Outbound di Indonesia

Ada beberapa referensi tentang pengertian kata Outbound atau Outbond  di Indonesia, Berikut akan di jelaskan di bawah ini.


Bermacam definisi outbound

Outbound atau Mancakrida ( Manca bermakna “Asing atau juga luar”, Krida bermakna “Olah – perbuatan – tindakan – atau olah raga ). Adalah bentuk pembelajaran perilaku kepemimpinan dan manajemen di alam terbuka dengan pendekatan yang unik dan sederhana tetapi efektif.

Karena pelatihan ini tidak sarat dengan teori – teori melainkan langsung di terapkan pada elemen – elemen mendasar yang bersifat sehari – hari, seperti saling percaya, saling memperhatikan serta sikap proaktif dan komunikatif.


Ada juga pengertian Outbound yang berasal dari kata ” Out of Boundaries “. Yang ternyata merupakan istilah dari bidang maritim atau kelautan, dan memiliki arti “ keluar dari batasan” dengan makna mengeluarkan semua potensi dalam diri pelaku kegiatan tersebut.

Dalam hal ini, terkait pengembangan kompetensi atau kemampuan diri secara teknis, pengetahuan dan yang paling utama adalah perubahan prilaku atau behaviour. Dengan menggunakan media alam terbuka atau juga Outdoor sebagai media sarana pembelajaran.  


Dan arti an Outbound selanjutnya dari istilah bahasa inggris dari kata “Outward Bound”. Di mana istilah ini muncul disebabkan ketika kegiatan luar ruang atau yang di kenal dengan kata Outbound pertama kali muncul di daratan eropa.

Para pelaut yang telah menyelesaikan pelatihan mereka selama kurang lebih 28 hari di hari terakhir berteriak kata “Outward Bound” sambil merayakan keberhasilan pelatihan mereka. Serta memiliki makna lain yakni keluarnya sebuah kapal dari pelabuhan untuk memulai pelayaran. Setelah kejadian ini berdiri lah sekolah Outward Bound pertama pada tahun 1941 oleh Kurt Hahn.


pengertian Outbound Secara Umum di indonesia

Secara pengertian dan definisi dari istilah Outbound yakni, adalah salah satu metode pembelajaran yang menggunakan konsep belajar dari pengalaman atau Experiential Learning. Dengan luar ruang atau juga lingkungan alam sebagai media pembelajaran nya.

Yang tentunya bertujuan membangun dan mengembangkan perilaku individu dan pemahaman terhadap sebuah nilai atau objektif yang mana target akhir nya menuju perubahan yang lebih baik.

Bentuk aktivitasnya berupa simulasi – simulasi dari permainan atau kegiatan yang pastinya di sesuaikan dengan tujuan atau objektif dari kegiatan pelatihan Outbound tersebut. Mulai dari kegiatan wisata, edukasi hingga petualangan.

Sampai sejauh ini, outbound masih di nilai sangat efekitf untuk mengakomodir setiap kebutuhan pengembangan sumber daya manusia di Indonesia.

Debrief

Perkembangan Outbound di Indonesia

Pada mulanya outbound muncul di Indonesia dalam konteks pendidikan karakter sumber daya manusia. Yaitu dalam bentuk pelatihan atau kegiatan di luar ruang atau outdoor activity yang mengunakan metode  Experiential Learning dalam setiap penanganan kegiatan tersebut. Serta juga menjadikan alam bebas atau luar ruang seperti hutan, gunung, dan laut sebagai media untuk pelaksanaan kegiatan outbound tersebut.

Seiring dengan perkembangan jaman, sehingga proses inovasi dan kreativitas para pelaku industri Outbound di Indonesia di tuntut untuk muncul. Hal ini di karenakan alasanya ternyata harus memenuhi kebutuhan pasar atau dari konsumen kegiatan Outbound itu sendiri.

Yang awalnya hanya bertujuan untuk pendidikan karakter mulai melebar kearah pengembangan pendidikan lainnya dan juga ke arah wisata.

Ketika industri ini di lirik oleh praktisi wisata, maka perkembangan nya pun sangat dinamis dan pesat sekali. Hingga memunculkan istilah – istilah yang kita kenal saat ini, contohnya Fun Outbound, Gathering atau Outing dan lain sebagainya.

Sementara, di sisi kegiatan pelatihan dan pengembangan Sumber daya manusia pun mengalami hal yang serupa dengan munculnya istilah seperti Team Building, Leadership dan lain sebagainya.

Bahkan sampai ada yang menyatakan aktivitas Flyng Fox (kegiatan meluncur di atas ketinggian) yang seharusnya merupakan salah satu bagian dari aktivitas itu malah di definiskan sebagai Outbound itu sendiri.


AELI

Kemudian pada tahun 2006,  beberapa praktisi Outbound mulai berkumpul dan membentuk sebuah wadah bagi para pelaku usaha dan praktisi kegiatan Outbound. Alhasil dengan nama Asosiasi Experiential Learning Indonesia atau yang di singkat AELI.

Lalu pertanyaan selanjutnya, kenapa nama yang di munculkan dalam asosiasi itu Experiential Learning bukan Outbound ?. Singkat nya perdebatan nama asosiasi cukup alot pada awal pembentukannya, namun pada akhirnya semua pendiri Asosiasi ini sepakat. Apapun jenis kegiatan dan cara yang di gunakan dalam penanganan kegiatan Outbound di Indonesia, intinya tetap metode yang di pakai adalah Experiential Education.

Namun karena nama tersebut sudah di pakai di lembaga internasional AEE-Association Experiential Eduaction, sehingga membuat para pendiri AELI menyepakati penggunaan nama Experiential Learning.

Dengan berdiri nya Asosiasi ini, kemudian mayoritas pelaku usaha dan praktisi kegiatan Outbound mulai menyepakati beberapa hal.

Salah satunya, yaitu, jenis program dalam kegiatan Outbound di Indonesia yang akan di jabarkan di bawah ini.


Baca Juga :

Experiential Learning Dan Metode Pembelajaran Outbound


Jenis Kegiatan Outbound

Utamanya, Ada  4 (empat) klasifikasi  jenis program dalam kegiatan Outbound di Indonesia. Empat jenis program adalah ; Pertama Outbound Recreational atau Rekreasi. Kedua Education atau edukasi/pendidikan. ketiga Development / pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia. Dan yang terakhir ialah Therapeutic.

Namun yang akan di jabarkan di sini hanya tiga jenis klasifikasi program saja yakni Recreational, Education dan Development. Karena selain tiga jenis program ini umum dan sering di laksanakan juga di karenakan jenis program yang keempat yakni Therapeutic di lindungi oleh kaidah – kaidah dan juga norma psikologi.

Sehingga tidak semua pelaku usaha dan praktisi outbound di Indonesia bisa dan mampu menjalankan jenis program Therapeutic ini. Sederhananya, ketika ingin menjalankan jenis program keempat ini, setidaknya, harus ada lisensi dari akademisi psikologi.

Selanjutnya, Kembali ke tiga jenis program program  yang secara umum dilaksanakan di Indonesia, berikut penjabarannya.


Recreational

Outbound Recreational intinya, mengacu kepada konsep pembelajaran berdasarkan pengalaman atau Experiential Learning dengan menggunakan metode Tourism Based Learning Process. Di mana proses pembelajaran dari pengalaman yang di lakukan akan tetap di sisipkan walaupun dalam tema kegiatan wisata.

Nilai pembelajaran dalam produk recreational ini terdiri dari 70 – 90 % nilai aktivitas yang fun juga menyenangkan. Sementara 10 – 30 % tetap mengandung unsur pembelajaran atau nilai yang ingin di terapkan oleh pihak konsumen.

Produk – produk jenis ini adalah sebagai media untuk ajang refreshment, membangun nilai silaturahmi, Yang pastinya dengan sisipan. Contohnya nilai tentang kerjasama tim, komunikasi dan memunculkan nilai kesadaran sebagai bagian daripada tim.

Dengan harapan setelah melaksanakan  program ini output akhirnya adalah, bentuk refresh atau penyegaran setiap peserta yang mengikuti kegiatan ini.


Tujuan Outbound Recreational

Merubah perasaan atau Change Feeling pastinya adalah tujuan pokok dari setiap kegiatan Outbound Rekreasi. Sederhananya setiap peserta mempunyai keinginan untuk merefresh diri nya sendiri, bahkan lewat aktivitas Outbound tersebut.

Apalagi dalam ranah recreational, tujuan dari progam ini adalah merubah suasana hati dari setiap peserta sehingga di akhir kegiatan bisa mendapatkan perubahan perasaan. Dari yang awalnya merasakan kejenuhan menjadi perasaaan yang menyenangkan juga mendapatkan semacam penyegaran suasana hati dan pemikiran.

Prinsipnya, merubah apa yang di rasakan peserta dengan cara melakukan re-energizing, sesuatu yang menghibur dan setiap aktifitas bertujuan pada kegiatan yang menyenangkan juga bernilai positif.


Macam – Macam Outbound Recreational

Berikut beberapa jenis produk yang ada di program outbound recreational. antara lain ; Outbound fun games, Corporate Gathering, Outbound for Family Gathering, Fun Games , City Tour, CityBound, dan lain sebagainya.

Jenis kegiatan outbound rekreasi ini masih mendominasi dunia per-outbound- nan di Indonesia, hal ini di sebabkan beberapa hal antara lain.

Outbound jenis ini sudah banyak di kenal oleh masyarakat Indonesia pada umumnya baik dari lingkar industri bisnis, pendidikan dan juga lingkar sosial masyarakat.

Yang kedua seiring dengan perkembangan waktu dan dinamisnya perputaran bisnis industri outbound di Indonesia. sehingga menjadikan outbound jenis ini secara nilai ekonomis harganya cenderung bisa terjangkau oleh semua kalangan.

Yang ketiga hasil atau manfaat yang di hasilkan dari kegiatan ini sangat di minati banyak kalangan pengguna karena ada nilai fun & refreshment yang cukup dominan.


Educational

Educational program intinya mengacu kepada konsep pembelajaran berdasarkan pengalaman atau Experiential Learning dengan menggunakan metode Education Based Learning Process. Di mana proses pembelajaran dari pengalaman yang di lakukan berdasarkan kepada yaitu, nilai – nilai pendidikan.

Baik secara ilmu pengetahuan dan juga nilai pembentukan karakter manusia dengan bentuk contoh perilaku dan tindakan dari bahan pengamatan atau penelitian.

Pastinya,sesuai dengan label nama edukasi atau pendidikan, maksud yang di hasilkan dari program – program outbound edukasi ini. Ternyata sangat kuat terhadap penambahan nilai pengalaman dan pembelajaran bagi peserta kegiatannya.

Seperti contohnya ketika seorang anak di ajak untuk berkegiatan di sebuah wilayah yang sangat kuat nilai budaya dan norma sosialnya. Sehingga anak tersebut mengalami sebuah proses dinamika pengalaman secara langsung tentang kegiatan komunitas tersebut.

Lebih jelas, contohnya adalah, salah satu program edukasi yang mengajak peserta untuk berdinamika dan mengikuti kegiatan hari – hari. Di sebuah kampung adat, wilayah konservasi atau wilayah yang kuat unsur pembelajaran dengan nilai sosial, keagamaan, kebudayaan  bahkan hingga lingkungan hidupnya.


Tujuan Outbound Educational

Level perubahan yang coba untuk di dapatkan pun bertambah, nyatanya tujuan dari aktivitas yang di laksanakan bukan hanya mengarah kepada perubahan perasaan (Change Feeling) saja. Tapi juga membuat kegiatan ini bisa menghasilkan perubahan. Atau bahkan menambah nilai dari sisi penyadaran diri dan penambahan pengetahuan secara keilmuan dan perilaku juga (Change Thinking).

Pola terapan edukasi di luar ruang yang kemudian di padukan dengan metode pembelajaran berbasis pengalaman atau Experiential Learning. Kelak akan sangat dominan muncul di aktivitas Outbound yang memiliki tujuan perubahan pola pikir ini.

Dengan kata lain, antara bobot pembelajaran di buat sedikit seimbang  dengan  bobot aktivitas yang menyenangkan.


Macam – Macam Outbound Educational

Jenis – jenis produk Outbound Educational antara lain, contohnya Live In Program, Wisata Kampung adat, Biodersity Program, Cultural & Heritage Program, Character Building Program for Youth, World View for Youth, Corporate Social Responsibilty Program dan lain sebagainya.

Secara general objektif utama nya adalah agar peserta bisa mendapatkan sebuah proses pengalaman yang akan membuat perubahan pola pikir bagi peserta tersebut.

Cover Outbound sentul BoundEx Indonesia

Developmental

Outbound Developmental intinya sangat mengacu kepada konsep pembelajaran berdasarkan pengalaman atau Experiential Learning dengan menggunakan metode Adventure Based Learning Process. Proses pembelajaran dari pengalaman yang dilakukan pastinya untuk menggali  nilai – nilai pendidikan. Baik secara ilmu pengetahuan dan juga nilai pembentukan karakter manusia.

Dengan bentuk contoh prilaku dan juga tindakan dari bahan pengamatan atau penelitian dengan media sarana luar ruang atau outdoor sebagai media pembelajaran. Dan juga metode Training Based Learning Process  dengan sarana dalam ruang/Indoor sebagai media pembelajaran.

Nilai pembelajaran dalam produk developmental ini sangat kuat di unsur pembelajaran atau juga nilai yang ingin di sampaikan kepada peserta. Dengan komposisi objektif 75% hingga 95% dan nilai fun nya 5% sampai 25 %. Ini yang membuat jenis Program ini sangat unik dan berbeda dengan produk program lainnya.

Maka, dalam bentuk penyajiannya pun cukup kompleks. Karena tidak hanya tentang teknis saja bahkan lebih kuat di proses penyampaian nilai atau objektif dari pelatihan yang di lakukan.


Tujuan Outbound Developmental

Pengembangan diri dengan berfokus selain pada perubahan perasan dan pemikiran juga sangat dominan pada perubahan prilaku (Change Behaviour). Agar seseorang menjadi lebih positif dengan peningkatan keterampilan secara teknis, ilmu pengetahuan serta sikap dan perilaku. Dalam hal ini, menjalankan peran dalam kehidupan sehari – hari. Akhirnya, ini adalah tujuan yang paling tinggi dalam sebuah konteks kegiatan Outbound.

Konsep pelatihan dan pengembangan diri lewat proses aktivitas Outbound di luar ruang, yang kemudian di padukan dengan metode pembelajaran berdasarkan pengalaman yang di lakukan, dan di rasakan serta di perkuat dengan pengungkapan nilai pembelajaran.

Yang di akhiri dengan pembuatan komitmen secara pribadi atau juga kelompok dalam bentuk implementasi  yang nyata dan terukur di kehidupan sehari – hari.

Namun, perubahan perilaku ini cukup sulit untuk dicapai dalam sebuah program Developmental. Jika tidak ada sinkronisasi,motivasi dan juga kesadaran penuh  antara orang – orang yang terlibat  di dalam kegiatan tersebut. Serta kemauan diri untuk berubah dari setiap Individu, dan juga monitoring dari pihak terkait yang mengadakan kegiatan pelatihan.


macam- macam Outbound Developmental

Berikut, beberapa produk – produk yang  ada di program outbound Developmental, antara lain ;

Training program : Team Building Program, Character Building Program, Leadership Program , Thematic Traning Program

Development Program : Management Development Program, Management Trainee Program, Map & Compass Development Program, Jungle Survival Development Program, Flying Camp Development Program , Thematic Development Program.


Baca Juga :

Paket Outbound Bogor | Bound Experince Indonesia

Outbound Puncak | Paket Harga dan Rujukan Tempat Outbound di Puncak

Pancawati Resort | 13 tempat Outbound di pancawati Bogor

Outbound Sentul dan Rekomendasi Tempat Outbound di Sentul


Manfaat kegiatan Outbound

Banyak sekali manfaat yang di dapatkan dari hasil kegiatan Outbound, baik untuk setiap individu dan juga kelompok atau institusi yang melaksanakan kegiatan Outbound.

Yang pasti nilai pengalaman dan juga pembelajaran dari setiap aktivitas outbound sangat sarat dengan makna yang mengarah terhadap perubahan baik dari sisi perasaan, keilmuan dan juga prilaku dari setiap individu – individu yang terlibat di aktivitas.

Dan hal ini pastinya akan berpengaruh terhadap perubahan yang positif bagi individu tersebut. Bahkan bisa berdampak positif juga terhadap kelompok ataupun institusi yang melaksanakan kegiatan atau pelatihan Outbound.


Manfaat kegiatan Outbound Bagi Individu :

Secara individu berikut beberapa manfaat yang di hasilkan dari kegiatan atau pelatihan Outbound :

  1. Kemauan dan juga kemampuan untuk mengobservasi diri sendiri
  2. Adaptasi dan juga penyesuaian prilaku dengan lingkungan sosial
  3. Kepercayaan terhadap diri sendiri dan juga terhadap lingkungan dan orang lain
  4. Mengenal potensi diri
  5. Memunculkan motivasi terhadap diri sendiri dan juga orang lain
  6. Mengembangkan proses interaksi dalam lingkup sosial juga personal dengan komunikasi yang lebih efektif
  7. Inisatif dalam tindakan
  8. Memunculkan nilai kepedulian terhadap diri sendiri, lingkungan juga orang lain
  9. Kemauan memunculkan atau juga mengasah sisi kepemimpinan (leadership) dalam diri

Dan juga kemampuan secara teknis, keilmuan dan manfaat – manfaat lainnya.


Manfaat kegiatan Outbound Bagi Kelompok atau Institusi :

Berikut secara kelompok atau Institusi manfaatnya dari hasil kegiatan atau pelatihan Outbound, antara lain :

  1. Membangun nilai apresiasi terhadap kinerja setiap individu
  2. Mengembangkan nilai nilai individu yang di tujukan untuk pengembangan kinerja kelompok atau institusi tersebut
  3. Menanamkan nilai nilai kelompok atau institusi kepada setiap individu yang terlibat dalam kegiatan atau pelatihan Outbound sehingga tujuan besar dari kelompok atau insititusi tersebut sejalan secara keseluruhan
  4. Sebagai ajang penilaian terhadap individu secara objektif terkait perilaku juga karakter
  5. Membangun nilai kerjasama di antara setiap individu.
  6. Menanamkan nilai kepemimpinan (leadership) terhadap individu

Dan banyak manfaat – manfaat lainnya.

Namun, manfaat di atas tidak pernah bisa di dapat secara maksimal. Jika tidak ada nya sinkronisasi antara kebutuhan dari klien, program yang di buat oleh provider penyelenggara, pelaksana di lapangan yang tidak mumpuni  dan juga partisipasi aktif dan maksimal dari setiap individu yang mengikuti kegiatan.


Kesimpulan

Simpulan dari Outbound | Sejarah, pengertian, jenis dan manfaat kegiatan outbound di Indonesia, yaitu. Bahwa jenis pembelajaran dengan metode ini nyatanya sangat bermanfaat bagi pengembangan sumber daya manusia di Indonesia.

Terlepas masih belum adanya kejelasan atau kepastian terkait dari pengertian dari istilah outbound itu sendiri. Dan juga kepahaman dan kesepakatan dari seluruh penggiat jasa outbound mulai dari jenis dan macam outbound yang ada di Indonesia. Serta kendala – kendala lainnya.

Namun hal di atas sekali lagi tidak akan mempengaruhi nilai dari sebuah pembelajaran dengan metode ini. Yang dibutuhkan sikap bijak dan juga pengertian dari seluruh pihak, mulai dari pengguna dan para penyedia jasa layanan outbound di Indonesia.


Bound Experience Indonesia

Bound Experience Indonesia atau di singkat BoundEx Indonesia, pastinya salah satu dari sekian banyak penyedia layanan jasa outbound di Indonesia. Produk layanan kami memenuhi semua jenis dan juga kebutuhan kegiatan outbound di di Indonesia.

Contohnya, mulai dari, outbound Recreational dengan jenis produk program fun outbound, gathering dan lain sebagainya. Educational program dengan produk outbound edukasi, seperti Livein program, character building for youth dan juga lain nya. Developmental dengan 2 jenis produk program, yakni Training seperti, team building program, leadership training, character building untuk karyawan dls. Serta development program seperti, Management trainee outdoor program, MDP outdoor program dan juga lain sebagai nya.

Pastinya juga, Jasa layanan kami mencakup area seluruh wilayah Indonesia, dengan berbagai macam jenis konsep tempat kegiatan. Seperti Hotel, Resort, Villa, Camping Ground dan juga tempat lain nya. Sampai dengan media kegiatan luar ruang seperti hutan, gunung, laut juga danau.

Untuk info dan pemesanan, silahkan segera hubungi Hotline di bawah ini.